Kamis, 22 Desember 2011

apa itu bahagia bagiku????????

Apalah arti kebahagiaan
Bila seorang yang ku sayangi tiada menemani
Apalah arti kebahagiaan
Bila tuturku tak terngiang di telinganya
Apalah arti kebahagiaan
Bila senyumku tak dilihatnya
Apalah arti kebahagiaan
Bila uraian tawaku tak terdengar olehnya
Apalah arti kebahagiaan
Bila tiada dia dalam dekapan


Apalah arti kebahagiaan
Bila rindu ini tak terbalaskan
Apalah arti kebahagiaan
Jika masih kumenangis sendiri dalam hening malam
Apalah arti kebahagiaan
Bila ku merasa sepi dalam keramaian
Apalah arti kebahagiaan
Bila hanya bisa meratapi kenangan
Apalah arti kebahagiaan
Jika kau tak kembali seperti yang kuinginkan

Kasih
Kembali menjadi yang satu-satunya dalam hatiku
Kembali menjadi engkau yang dulu
Kembali menjadi terkasih dalam hidupku

cerita luka

Jangan heran atau mengernyitkan kening saat melihatku,
aku sukar kau pahami bukan ?
aku saja kadang merasa samar akan diriku sendiri,kadangkala terasa ada ruang kosong didalam sini meski aku tak merasakan keheningan yang menguras perasaan.
Duniaku aneka warna,... kelembutan yg bernuansa biru, putih,bahkan aroma jingga dan cinta disegala ruang.
Aku bahagia.... betapa semua hal tertata indah ditempatnya,sayap-sayapku yang selalu mampu membawaku terbang kemana aku mau. Memberikan tawa sepanjang waktu,altar hatiku tak lagi sesunyi dulu...

kini, udara,puisi dan lagu bermain disetiap sudut ruang duniaku. Kadang kumainkan dengan tarian jiwaku,kadang dia menemani...kadang mengalun begitu saja .
Aku berhenti mengeluh,...setidaknya belajar untuk berhenti mengeluh,hidup hanya cukup dipahami dan keluhan hanya akan memberatkan langkah.
Tidak ada kesempurnaan dalam kamus manusia, dan cukuplah menahan diri atas apapun yang tidak tergariskan kita miliki sebagai bentuk penyerahan diri kita pada semua ketetapan Sang Pencipta....
Hemmm,....tidak ada salahnya memang menjadi tua,setidak nya setelah angka usiaku bertambah satu ditahun yang lalu.
Orang bilang menjadi kian dewasa akan semakin bijak...aku harap itu yang akan terjadi pada irma senja. Masih tak juga kau pahami aku,...?
sama, seringkali aku juga tak paham diriku. Itu sebabnya aku juga sedang belajar mengenal siapa diriku,supaya aku lebih mengenal siapa Tuhanku.Sesekali samar,sesekali galau,sesekali lebay,sesekali rindu,sesekali menangis lalu tertawa....bukankah itu biasa ?

Cukup untuk hari ini,....semoga segala keterbatasan karena sukarnya masuk ke dashboard blogku ini segera selesai,dan ketumpulan otakku kembali mencair. Rindu pada semua gegap gempita dunia bloging,...pada tutur hangat setiap baris kalimat para sahabat menulisku.
*Kau rindukan aku juga ?....masih saja ku merindu mu..meski langit dan bumi tak merestu..
meski hati dan logika tak menyatu..
masih saja ku merindu mu..ahhh..lelah hati ku terus bertarung bersama logika..
mengapa tak pernah kutemukan jawaban
siapa yang mestinya ku ikuti??Logika yang tak pernah mengizinkan rindu menghinggapi pikiran ku..
Ataukah..Sang hati yang selalu meminta ku mengikuti kata-katanya ??
Lagi…lagi. ..Aku bingung! Sedang kau masih disana
Terdiam dan tak mau tahu segala gelisah ku.. terdiam terpaku
saat kau memilih tinggalkan ku tapi tak mengapa
ku tak membendung tangis, kepergianmu anugrah bagiku
semoga kau temukan kebahagiaan disana
bersamanya lalui dunia
kini ku bahagia bersama sepi
tiada yang lebih baik darimu
selain seseorang yang mau mengerti diriku
kini ku larut dalam pencarian terakhirku
yakin Tuhan bersamaku
puisi patah hatipatah hati terjadi bukan karena sesuatu hal yang kecil. rasa yang tumbuh membesar dalam hati inilah yang bisa membuat seseorang menjadi patah hati. Salah satu untuk mengurangi rasa sakit tersebut ialah dengan menuangkannya dalam puisi, disertai do'a dan ikhtiar kita untuk mengobati luka yang tergores di hati ini.




yyaaa semoga lebih baik dari yang sebelumnya..
Amien.

kehilangan

entah kenapa
hati ini merasa kehilangan
akan sesosok kepribadian
yang begitu lembut

yang menemani dalam kesendirian
yang menghangatkan dikala hati membeku
hari-hari dalam kebersamaan
mungkinkah hanya tinggal kenangan belaka

canda tawa bersamamu
kini hanya penantian
tutur sapa dengan dirimu
kini hanyalah impian semata

jauh tatapan untuk bertemu
jauh kata untuk menyapa
walau jarak membentang menghalangi
namun hati menanti hadirnya dirimu


about RINDU

aku Rindu bintang..
aku kangen bulan..
aku ingin memeluk matahari..




kamu tanya.. apa yang kamu lakukan selama ini..
apakah disana tak ada yang kamu rindukan..
apa disana kamu berada dalam ruangan yang tak kau kenali..
apa juga engkau disana tak mampu memahami dimana kamu berada..

kamu jawab..
disini gelap..
disini mendung..
matahari dan mataku tak ingin bertemu..
siang dan malamku tak pernah berganti..

 

aku merindukanmu …….
aku ingin melihat sinarmu..
tawamu dalam gundahku..
ceriamu dalam tangisku..
dan tegarmu dalam kekalutanku..

kamu hebat..
aku rindu kamu..
menjadi penerang seluruh kehidupanku..

Rabu, 14 Desember 2011

tentang insomnia

seingatku, aku tak pernah mengidap insomnia yang membuatku masih terus terbelalak hingga malam mulai lengang dan orang-orang telah sibuk menghimpun mimpi. seperti yang sering kukatakan, bahwa aku adalah penikmat tidur yang (mungkin) bisa tidur di mana saja.


karena dalam tidur aku bisa menyelesaikan apa yang seharusnya kuselesaikan, tentang masa lalu yang telah terlewati, tentang masa sekarang yang sedang kujalani, dan tentang masa depan yang aku lewati nanti.


dalam tidur, aku bisa menyelesaikan semuanya dengan sempurna, dengan skenario yang diinginkan oleh hati, hasrat dan juga imajinasi. dalam tidur tidak ada yang membantah, tidak ada yang menolak, tidak ada yang memprotes, juga tidak ada yang mencibir, sebab dalam tidur aku tidak melibatkan siapapun untuk membantuku.


tetapi, semalam entah mengapa tiba-tiba aku diserang insomnia stadium akut, padahal sejak sore kantuk telah menyerangku dengan sangat parah, dan lelah yang merengkuh diri, melunglaikan seluruh sendi dan otot yang memang sedang tidak terlalu baik.


kombinasi kantuk dan lelah yang pekat, melahirkan rasa pusing yang menggelapkan pandangan, seperti berputar-putar, membuatku teringat bila aku telah lupa pada zat besi dan asam folat yang biasanya rutin kukonsumsi. semakin lengkap dengan gigil yang tiba-tiba menyerang tanpa permisi.


aku berulang kali bersirobok dengan waktu, koran minggu kemarin, beberapa judul buku, kamus bahasa indonesia, dan sebuah buku hadiah seseorang lima tahun yang lalu -yang baru sempat kubaca sekarang- tergeletak tak beraturan di tepi tilamku, dan beberapa lembar kertas berceceran berisi tulisan-tulisan pendek yang parah.


semua itu tiba-tiba berubah menjadi sangat manis dan menyenangkan, bukannya membuat kantuk tetapi malah membuat mata melebar seperti bola, menggelinding-gelinding ke langit-langit kamar. dan aku sibuk dengan buku Dr. Chapmann bersampul ungu.


aku paham, ini bukan insomnia biasa, tetapi ke-tak-kantuk-an yang ditimbulkan karena ada sesuatu yang membuatku memang seharusnya tak tidur. meski berkali-kali kupaksa, mungkin sudah terprogram di bawah alam sadar.


seperti yang kukatakan pada Tuhan kemarin sore, bahwa aku sedang menyimpan sebuah catatan, untuk kuperdengarkan di telinganya bila ada kesempatan, meski tak sampai kelak, dan tak sampai menjadi usang, akhirnya ia datang menyodorkan telinganya, ketika itu waktu telah renta.


dan meski, kukatakan padanya bahwa itu catatan terburuk yang pernah kutulis, tapi sebenarnya itu adalah catatan terbaik dan tercepat yang mampu kuselesaikan, seperti kombinasi insomnia dan rindu, semua mengarah untuknya.

Jumat, 02 Desember 2011

senandung rindu

f@
izinkan aku menghafal huruf-huruf gelisah ditubuhmu
agar disetiapmalam sujudku lebihsempurna 
dari gemuruh resahku yang menyerupai gelombang
menyereti ayat-ayat harap
yang mengangis
diantara maspion tanganu yang berkuku do'a

f@
disaat sunyi semakin legam
aku adalah wanita pucat serupa bidadari
yang mengendap di tiang-tiang langit tidurmu
agar sepatak harapku semakin jelas kau eja
disetiap igaumu
sebabaku tak lagi bisa merangkai mimpi
untuk ku sogohkan pada tetua
lantaran SKIZOFRENIA yang telah mengkoyak-koyak tidur panjangku
membuatu semakin sulit memeluk puisi