Selasa, 22 November 2011

miss you

Tiada henti aku merindukanmu
Kala sang surya bukakan jendela cahaya
dan sinari jagat raya, terangi hati gelap gulita
Karena aku merindukanmu...
Burung berkicau indah, bangunkan jiwa yang tersiksa
itupun karena aku merindukanmu...

Mekarnya bunga tebarkan wangi tiada henti
Indahnya langit tersinari cahaya pagi
Seketika tertiup angin, dan keadaan langitpun
seakan membentuk sketsa wajahmu
Karena aku merindukanmu...

Dengan tekad yang bulat ku jalani hari baru
Walau tanpamu, itupun selalu saja di iringi
keresahan hati yang tak henti merindukanmu...
Tak lama ku jalani dengan cepat,
Akupun tak pernah dapat melupakanmu...

Hingga tenggelamnya cahaya hari
dan semakin jauh dari tatapanku
seakan melambai dan ucapkan "Selamat tinggal",
Debar kembali menyentuh jiwa
Terang berganti gelap menutup kembali hati dan harapan
tuk bertemu kembali denganmu...

puisi rindu buat teman

(Buat insan yang memahami)

Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.

Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.

Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya wajah keperempuananku
Walau berseri disebalik topeng kedukaanJ
iwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahsia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.

Teman,
Tanpa kusedar dan tanpa kuduga
Dirimu menanam pohonan cinta
Sedang diriku sudah berpunya
Walau diri diselimuti sengsara
Kini..
Susunan bicara berbaur cinta
Mengungkap istilah sebenarnya
Antara setia dan airmata.

Teman,
Sepi, resah dan duka
Itulah rencah kekosongan hidupku
Tatkala bicaramu sirna di mataku
Senyum dan tawa
Menguntum tanda gembira
Tatkala rancak berbicara
Justeru diriku..
Menyingkap tirai bicara.

Teman,
Andainya puisi ini kau fahami
Andainya jeritan hatiku kau selami
Andainya impianku bisa kau penuhi
Kau tidak berlari mengejar mimpi
Menghitung hari menanti realiti.

sejernih air mata

Senja berlabuh menyirnakan fajar
Menjemput malam menghiasi alam
Purnama mengambang yang bertemankan bintang
Kelam dibaluti kesayuan awan
Diiringi titisan hujan
Seakan mengerti rintihan perasaan

Tatkala irama syahdu berkumandang
Semakin terhiris sebuah kelukaan
Mengenang kesetiaan dan kejujuran
Dibalasi seribu persoalan
Lantaran..
Kepastian disirami kekecewaan
Cinta terkubur bersama impian

Pena menari mengukir lembaran
Menutup tirai cinta yang pudar
Biar luka seribu rindu
Dari merana sepanjang waktu
Tanpa disedari...
Coretan terakhir menyentuh hati
Sejernih air mata membasahi pipi
Mengungkap kemaafan dalam hubungan
Segala kenangan kan tersemat diingatan

catatan ranjau kehidupan

Pentas bicara menyusur sepi
Disebalik catatan tercalit ranjau kehidupan
Rintihan hati penuh siksaan
Bisa menghiris luka yang kian dalam.


Kebaikan yang kusemaikan
Dibalas cerca umpatan
Keikhlasan yang kuhamparkan
Umpama bersiram di dasar lautan
Penghormatan yang kuabadikan
Bagai mengundang dosa berzaman.


Salahkah impian yang kuangankan?
Berdosakah aku menabur harga kasih sayang?
Kejikah aku menyatakan kebenaran?
Mengapa hinaan kata jua yang dilemparkan!?


Tangisan kehampaan memohon keadilan
Agar jiwa mengecap ketenangan
Demi mengakhiri catatan ranjau kehidupan.

pengemis rindu

Tika Senja Menjemput Malam
Naluri Ini Dibayangi Rasa Rindu
Rindu Akan Kenangan Silam


Kegembiraan dan Kepahitan
Lumrah Hidup Semua Insan
Ada Masa Suka
Ada Masa Duka
Kegembiraan Disusuli Kesyukuran
Inayat Dari Tuhan Dipohonkan
Kepahitan Mengajar Erti Kedewasaan
Dalam Merentasi Pentas Kehidupan


Pabila Rindu Bertukar Benci
Jiwa Ini Semakin Kekosongan
Kehadiran Seorang Insan
Menjadi Pengubat Kebencian


Kini,
Kukenal Erti Percintaan
Kukenal Erti Sebuah Kasih Sayang
Kukenal Jua Erti Kerinduan
Rindu Menjemput Jiwaku Kembali Merindu
Rindu Pada Ketenangan
Rindu Pada Kekasih
Rindu Menjadikanku Pengemis
Mengemis Rindu Yang Tiada Kesudahan

kekasih


Kekasih...
Wujud-Mu diyakini setiap insan
Sayang-Mu tiada tolok bandingan
Kasih-Mu umpama indahnya syurga Firdaus
Abadinya cintaku pada-Mu
Takkan luput di telan zaman
Lantaran...
Hidupku...matiku...adalah kerana-Mu

Kekasih...
Titisan air mataku ini hanya untuk-Mu
Mengimbau kembali nostalgia kesilapanku

Kekasih...
Jiwa ini kekosongan tanpa-Mu di sisi
Jiwa ini kegelapan tanpa hidayah-Mu
Inginku miliki ketenangan dan kebahagiaan bersama-Mu
Agar sentiasa di dalam lindungan-Mu

Kekasih...
Layarilah hidupku degan iringan doa-Mu
Moga setiap langkahku
Ternoktah di bahu kananku
Moga setiap tarian hidupku
Terukir doa di bibir hamba-Mu
Moga ketulusan hatiku
Disinari nur iman anugerah-Mu
Moga ukiran bicara di bibirku
Sentiasa menyebut nama-Mu
Moga setiap putaran waktu
Akan kupuisikan amanah-Mu
Melambangkan...
Betapa agungnya cintaku pada-Mu..

harga sebuah pengorbanan

Naluri keegoan..
Hamparan kemewahan..
Kulontarkan.
Nilai kesucian kupertaruhkan
Demi mengejar kasih sayang
Demi menghimpun keikhlasan cinta
Demi impian sang teruna
Kuabadikan sebuah pengorbanan
Walau derita mengundang perasaan
Walau sinar kebahagiaan dibayangi kegelapan.

Putaran masa menghantui diri
Mungkinkah impian kan dikecapi
Tangisan keinsafan meracuni hati
Rentetan tamparan kata-kata nista
Sindiran menghirisi luka
Bak sembilu berbisa
Tirai mahkota jadi nilaian
Seolah mentafsir wajah keperempuanan
Di ambang penghinaan
Inilah harga sebuah pengorbanan.